Program ini berupa kajian rutin setiap bulan sekali pada hari sabtu minggu ke-3 dengan lokasi yang bergiliran di rumah-rumah keluarga difabel anggota kami. Santunan kepanjangan dari sarasehan-menuntut ilmu-jalin kebersamaan. Sesuai dengan namanya tujuan program ini adalah sebagai sarana silaturrahmi dan menuntut ilmu keluarga difabel.
Keilmuan yang diperoleh harapannya dapat menjadi bekal dalam beramal ibadah dan juga beramal sholeh dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Ilmu yang diterapkan adalah ilmu yang bermanfaat. Dengan ilmu yang bermanfaat lahirlah pribadi-pribadi yang sholeh dan dari pribadi-pribadi yang sholeh lahirlah keluarga-keluarga yang baik yang diridhoi oleh Allah Ta’ala. Keluarga yang menjalankan perintah Allah Ta’ala dalam Al Qur’an yang berbunyi : “Qu anfusakum wa ahlikum nara” (tercantum dalam Surat At Tahrim ayat 6) yang artinya “Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”.
Pada tahapan selanjutnya, dengan program ini kami mewadahi komunitas keluarga difabel untuk berperan aktif di masyarakat dengan cara menebar berbagai jenis kebaikan sesuai nilai-nilai islam, antara lain : rajin beribadah, menjaga kebersihan, berbuat baik kepada tetangga, membudayakan saling tolong-menolong dan mengingatkan semampunya bila ada keburukan yang terjadi di lingkungan masyarakatnya. Atau dengan kata lain keluarga difabel setara dengan keluarga pada umumnya dalam hal “amar ma’ruf nahi munkar (mengajak orang lain untuk berbuat baik dan mencegah hal-hal yang buruk)”.
Untuk membentuk keluarga baik dibutuhkan kondisi ekonomi keluarga yang sehat dan terkelola dengan baik agar kebutuhannya dapat terpenuhi. Tantangan yang dihadapi oleh keluarga difabel adalah kodisi fisik mereka yang berbeda menyebabkan terbatasnya mata pencaharian yang dapat mereka tekuni. Pada umumnya tuna netra berprofesi sebagai tukang pijat atau pedagang keliling. ada juga profesi lain seperti atlit, guru, jurnalis, PNS, karyawan swasta dan lain sebagainya namun dalam jumlah yang sedikit. Dari sisi lain, keterbatasan juga punya sisi positif, yakni mereka akan fokus dengan mata pencaharian yang masih memungkinkan mereka tekuni. Yang perlu ditanamkan kepada mereka adalah keyakinan bahwa rezeki sudah diatur oleh Allah Ta’ala sehingga tugas mereka hanyalah berikhtiar untuk bekerja untuk menyambut rezeki.Rezeki di sini bukan hanya sebatas uang dari hasil kerja mereka namun dalam arti luas seperti: dimudahkan dalam beribadah, dikaruniai keluarga yang sakinah, dikarunuai anak-anak yang sholeh, mempunyai keluarga dan teman kerabat yang saling tolong-menolong, terbebas dari jeratan hutang dan diberi kecukupan dalam keterbatasan harta.
Dari sudut pandang kita yang dikaruniai Allah Ta’ala dengan tubuh yang normal dan keluasan harta maka sudah menjadi kewajiban untuk membantu meringankan beban ekonomi keluarga mereka. Oleh karena itu, melalui program “Santunan” kami juga secara rutin menyalurkan bantuan baik berupa uang atau barang-barang kebutuhan sehari-hari. Kami juga menerima donasi dari masyarakat luas yang mempunyai kepedulian yang sama dengan kami.


Dukungan Anda sangat berarti bagi keberlanjutan program-program Yayasan Islam Ngudi Mulyo. Setiap donasi yang Anda berikan akan membantu kami memperluas jangkauan kegiatan dan kebermanfaatannya.